Written By: SentraMuslim on January 8, 2010
“Agar Allah memberi pembalasan kepada setiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya. (Qur’an Surat Ibrahim ayat 51).
Setiap perbuatan pasti membuahkan sesuatu. Buah dari perbuatan buruk adalah keburukan itu sendiri dan buah dari perbuatan baik adalah kebaikan yang sempurna. Hasil yang diperoleh berbanding lurus dengan pengorbanan yang diberikan. Bukankah balasan bagi orang-orang yang gugur di jalan Allah (mati syahid) adalah masuk syurga tanpa dihisab?
Para Nabi dan Rasul adalah orang yang paling tinggi kedudukannya disisi Allah, mengapa? Karena mereka adalah orang yang paling sempurna pengorbanan dan ketaatannya kepada Allah. Karena itu bila kita menginginkan kesuksesan yang besar, maka kita harus mempersembahkan pengorbanan yang besar pula.
Jalan kesuksesan bukanlah jalan yang dihampari oleh permadani indah, melainkan jalan mendaki dan licin yang dipenuhi dengan onak dan duri sehingga untuk mencapainya diperlukan pengorbanan yang panjang dan melelahkan.
Kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya, mengajari kita akan arti pengorbanan yang sesungguhnya. Karena taatnya pada Allah, Siti Hajar rela ditinggal sendiri bersama anaknya yang masih bayi di tengah gurun tandus tanpa makanan dan minuman. Karena Allah, Nabi Ibrahim rela menyembelih anak yang sangat dicintainya. Dan karena Allah pula, Nabi Ismail rela mempertaruhkan nyawanya.
Buah dari pengorbanan keluarga Ibrahim telah membuahkan keberkahan. Allah memberkahi mereka dan negeri mereka dengan kedamaian, ketenteraman dan rezeki yang melimpah. Benarlah sebuah ungkapan yang mengatakan, “Resiko positif dari harapan dan usaha adalah kesuksesan dan kebahagiaan, sedangkan resiko negatifnya adalah kegagalan.”
Setiap perbuatan pasti membuahkan sesuatu. Buah dari perbuatan buruk adalah keburukan itu sendiri dan buah dari perbuatan baik adalah kebaikan yang sempurna. Hasil yang diperoleh berbanding lurus dengan pengorbanan yang diberikan. Bukankah balasan bagi orang-orang yang gugur di jalan Allah (mati syahid) adalah masuk syurga tanpa dihisab?
Para Nabi dan Rasul adalah orang yang paling tinggi kedudukannya disisi Allah, mengapa? Karena mereka adalah orang yang paling sempurna pengorbanan dan ketaatannya kepada Allah. Karena itu bila kita menginginkan kesuksesan yang besar, maka kita harus mempersembahkan pengorbanan yang besar pula.
Jalan kesuksesan bukanlah jalan yang dihampari oleh permadani indah, melainkan jalan mendaki dan licin yang dipenuhi dengan onak dan duri sehingga untuk mencapainya diperlukan pengorbanan yang panjang dan melelahkan.
Kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya, mengajari kita akan arti pengorbanan yang sesungguhnya. Karena taatnya pada Allah, Siti Hajar rela ditinggal sendiri bersama anaknya yang masih bayi di tengah gurun tandus tanpa makanan dan minuman. Karena Allah, Nabi Ibrahim rela menyembelih anak yang sangat dicintainya. Dan karena Allah pula, Nabi Ismail rela mempertaruhkan nyawanya.
Buah dari pengorbanan keluarga Ibrahim telah membuahkan keberkahan. Allah memberkahi mereka dan negeri mereka dengan kedamaian, ketenteraman dan rezeki yang melimpah. Benarlah sebuah ungkapan yang mengatakan, “Resiko positif dari harapan dan usaha adalah kesuksesan dan kebahagiaan, sedangkan resiko negatifnya adalah kegagalan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar