Sunnah kehidupan mengharuskan adanya strata sosial. Namun perbedaan strata sosial bukanlah pembenar atas prilaku egoisme. Dengan perbedaan ini manusia dapat hidup dengan indah dan harmoni bila saja mereka mau saling berbagi dan memberi. Namun seringkali manusia hanya berpikir, ‘bagaimana caranya saya bisa mendapatkan’, bukan ‘bagaimana saya bisa memberi’. Padahal hujan turun dari awan ke bumi karena bumi telah memberikan uap airnya kepada awan. Artinya, kita bisa menerima karena kita telah memberi.
Jika kita berkata kepada tanah, “berilah kami tanaman, berilah kami sayuran, berilah kami buah-buahan.” Maka tanah akan menjawab, “Maaf, saya tidak bisa memberi anda apapun, anda belum mengenal saya, apalagi memberikan sesuatu kepada saya. Seharusnya anda menanami saya benih, menyiram saya, memupuk dan memelihara saya. Setelah itu barulah saya akan memberikan tanaman, sayuran, dan buah-buahan kepada anda.”
Memberi atau berbagi adalah pekerjaan mulia, dan memberi tidak harus dikerdilkan dengan materi. Memberi adalah sebuah dorongan hati yang tulus untuk saling mengisi ruang-ruang kosong dalam kehidupan insan. Memberi adalah sebuah ketulusan tanpa mengharap balasan ataupun sekedar pujian kecuali hanya dari Allah.
Berikanlah sesuatu walau hanya senyuman manis kepada orang lain, niscaya anda akan mendapatkan lebih baik dari sekedar senyum manis. Yakinlah tidak ada yang remeh di hadapan Allah jika dilakukan dengan hati yang tulus ikhlas.
Written By: SentraMuslim on October 29, 2009 8 Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar