Ummionline.com
Bagaimana mengajarkan perilaku sukses sejak dini agar
anak-anak tidak terjebak dalam lingkaran keberhasilan semu? Sukses yang
dimaksud bukan semata meraih kejayaan duniawi. Bukan pula mengeruk
keuntungan materi sebanyak-banyaknya. Itu perilaku serakah yang justru
menjauhkannya dari sukses yang sebenarnya.
Beberapa perilaku di bawah ini perlu diajarkan sejak dini supaya
dalam setiap langkah hidupnya anak-anak meraih sukses dengan tidak
menjadikan iman dan harga dirinya sebagai korban.
1. Bekerja sama
Mulailah mendidik anak dengan menekankan pentingnya bekerja sama
dengan orang lain. Tidak ada keberhasilan dan kesuksesan diraih tanpa
sikap kerja sama. Tentu kerja sama dijalin dalam rangka tolong menolong
dalam kebaikan dan ketakwaan. Bagaimana caranya? Berikan kesempatan anak
bersosialisasi dengan lingkungannya. Bermain bersama teman-temannya
mendorong anak saling berkomunikasi dan bekerja sama.
2. Bertindak nyata
Orang sukses bukan hanya pintar bermimpi. Mereka piawai mewujudkan
mimpi dengan bekerja nyata. Nah, anak-anak adalah jago mimpi. Imajinasi
mereka melesat. Kadang kita kualahan menampung mimpi-mimpi mereka. Untuk
itu kita bantu mereka meraih mimpi. Buatlah proyek yang
bermakna bersama anak. Disarankan proyek ini bukan proyek individual
untuk memuaskan diri. Membantu teman yang kesusahan dan memerlukan
bantuan menjadi proyek pembelajaran yang efektif mengajarkan anak
bertindak nyata.
3. Menetapkan tujuan
Bimbinglah anak menetapkan tujuan sebelum mereka bertindak.
Seperti program membantu teman di atas kita berdiskusi terlebih dahulu
untuk menetapkan tujuannya. Melatih dan membiasakan anak memiliki tujuan
dalam bertindak akan memandu mereka berjalan di jalan yang tepat.
Apabila sejak dini anak terbiasa berpikir sebelum bertindak, manfaat
masa depan yang akan diraih adalah mereka fokus dengan tujuan hidupnya.
4. Memilih prioritas
Dari kesanggupan fokus pada tujuan hidup, akan terbentuk
kemampuan memilih prioritas dari beragam pilihan. Membimbing anak dapat
fokus pada hal tertentu memerlukan ketelatenan. Target kita bukan pada
hasil tapi proses. Anak-anak kadang kehilangan fokus saat mengerjakan
sebuah aktivitas. Untuk itu bimbinglah mereka agar memiliki kesadaran
terhadap ruang dan waktu. Kesadaran ruang adalah ia sedang berada
dimana. Kesadaran waktu adalah saat ini waktunya apa. Mengajarkan
kesdaran terhadap ruang dan waktu tidak dengan sikap yang kaku melainkan
dengan kelembutan dan empati.
5. Memahami orang lain
Empati. Membimbing anak agar memiliki empati bergantung pada
sikap empati orangtua pada mereka. Mengempati anak merupakan cara
menanamkan sikap empati itu sendiri. Orangtua yang pandai menempatkan perspective thinking akan
memiliki buah hati yang bersikap empatik pada orang lain. Orangtua yang
peduli dan gemar menolong orang lain sebenarnya sedang mengajarkan
sikap yang sama pada anak-anak. Orangtua yang menerima anak secara apa
adanya sesungguhnya sedang menanamkan self-esteem pada anak mereka. Kunci sukses bukan terutama orang lain memahami kita melainkan kita memahami orang lain.
6. Bersyukur
Kita tentu sepakat tidak ada kesuksesan yang tidak
dibingkai oleh rasa syukur mendalam kepada Allah Swt. Bersyukurlah
kepada-Ku niscaya Aku menambahkan nikmat-Ku kepadamu. Pada tahap usia
perkembangan anak sikap bersyukur diajarkan dengan cara mengucapkan
terima kasih pada orang lain. Siapa tidak berterima kasih pada sesama,
ia tidak berterima kasih pada Allah. Syukur dapat juga dimaknai dan
disikapi dengan mengoptimalkan talenta, bakat, hobi yang dimiliki anak.
Membimbing anak menemukan dirinya dan memberinya kesempatan menjadi
dirinya sendiri merupakan sikap syukur orangtua kepada Allah Swt. Tidak
ada yang melebihi kesuksesan orang yang mau bersyukur. Semoga
bermanfaat.
Resep Ayam Serundeng
3 minggu yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar