Senja disudut kawasan Nasr City, Cairo mulai menyapa malam yang sebentar lagi akan menutupi cakrawala dan mengantar manusia ke peraduannya masing-masing. Saat itu, sepasang kekasih yang telah dikaruniai 2 orang permata hati itu tengah serius membicarakan sesuatu yang sangat Penting sepertinya. Sang suami dengan wajah serius mendengarkan dengan seksama dan sesekali menganggukkan kepala dan sesekali pula mengernyitkan dahinya.
"Bi...doakan umi ya! hari sabtu ini umi ujian, tapi gak tahu bagaimana umi harus mengungkapkannya kepada abi... karena umi merasa belum sempurna menguasai materi yang akan diujikan nanti". kata sang isteri dan disaat itu butir bening mengalir dari dua kelopak matanya. kemudian ia melanjutkan:
"Umi merasa apa yang telah Abi berikan untuk persiapan ujian umi tak dapat umi balas dengan kata-kata. Setiap malam, dalam kondisi fisik abi yang lelah setelah menjalankan amanah seharian pun abi masih sempat untuk merangkai talkhisan (ringkasan) pelajaran umi di keyboard komputer. Abi berusaha segar dan menyembunyikan kelelahan abi seharian bekerja. Bukan hanya itu, Abi pun dengan sabar selalu mendengar cerita umi tentang tingkah 2 (dua) anak kita sejak tadi pagi hingga kini mereka terlelap tidur. Bi...Umi sayang Abi! Abi pasti capek bekerja seharian dan Abi butuh istirahat kan?" Air matanya kembali mengalir.
Ayah dua jagoan kecil itu tersenyum dan menarik napas dalam-dalam sembari menatap isterinya dengan penuh kasih sayang kemudian berkata:
"Umi...Abi tahu umi telah sedemikian rupa mengulang pelajaran. Abi sudah melihat bagaimana umi harus berjuang keras mengurangi tidur selama minggu-minggu terakhir ini untuk dapat mengulang hafalan. Disaat umi serius, jagoan paling kecil kita merebut buku dan melarikannya ke ruangan sebelah hanya sekedar untuk mengajak umi bermain dan bercanda. Ketika jagoan kita yang sulung pulang sekolah disore hari, praktis umi harus off membuka lembaran resume yang telah abi buat karena biasanya si abang minta makan, minum dan perhatian untuk bermain. Tidak cukup disitu saja, Umi harus sabar meluangkan waktu untuk mereka sampai pukul 21.30 setiap malamnya hingga mereka berdua tertidur pulas dan terbang dalam dunia mimpi mereka sebagai anak-anak. Abi sangat tahu ...dengan sisa-sisa tenaga yang masih ada kemudian umi harus menguatkan niat untuk kembali menghafal baris demi baris bahan ujian umi. Tidak cukup sampai disitu, ketika abi pulang kerumah setelah seharian bekerja, dengan penuh ketulusan umi hidangkan makan malam Abi dan menemani abi makan. Terkadang abi juga lupa..dengan semangatnya abi curhat tentang pengalaman kerja abi seharian, dan umi dengan penuh perhatian mendengarkannya tanpa bosan...uff kadang abi baru tersadar kalau umi harus segera mengambil buku dan belajar kembali. Sayang...Allah sangat tahu dengan ketulusan cinta umi dan keikhlasan hati umi. Serahkan semuanya kepada Allah ya...dan sekarang umi harus tersenyum dan jangan bersedih. Abi yakin...hanya Allah yang mampu merubah, memutuskan apa yang terbaik buat hamba-hambanya...".
Sambil tersenyum cemas kemudian ia bertanya kepada sang suami "Tapi bagaimana caranya Bi untuk besok dan hari Sabtu? besok abi harus menjalankan tugas juga bahkan mungkin sampai malam. Sabtunya pas hari ujian umi abi juga diminta bertugas keluar kota...Umi takut gak bisa maksimal mengulang pelajaran karena anak-anak pasti ngajak bermain. Minta tolong jagain anak-anak sama teman-teman mahasiswi semuanya juga sedang sibuk menghadapi ujian...bagaimana ya Bi?". Kecemasan mulai terlihat diwajah sang isteri yang begitu semangat untuk menyukseskan ujiannya kai ini.
Sang suami tampak berfikir serius untuk bisa mencarikan solusi tepat dalm persoalan tersebut. Ia mencari cara bagaimana sang isteri bisa menggunakan H-2 (H min 2) ujian isterinya bisa super maksimal. Ya...dia akhirnya menemukan jawaban. Dengan mantap ia berkata:
"Mi..si Abang akan abi titipkan di salah satu rumah amunya (om nya) yang S2 dan belum ujian. Nanti akan Abi sampaikan alasannya, karena abi yakin beliau sangat mau membantu dan dia juga sudah dekat dengan jagoan kita yang sulung ini. Sedangkan untuk si kecil kita pikirkan malam besok saja ya?".
***
Jum'at pagi yang cerah, dua jagoan mereka sudah bangun sejak pukul 07.30 pagi. Biasanya kalau dua-duanya udah bangun maka suasana rumah akan ramai. Terkadang terdengar tawa terbahak-bahak , terkadang juga terdengar suara tangisan si Adek yang diusilin sama si Abang. Pagi itu mereka dengan lahap makan balilah (bubur mesir) yang jadi favorit mereka sejak sebulan terakhir. Selesai makan sang ayah mendekati putera sulungnya itu:
"Abang mulai hari ini sampai besok main dirumah Amu T ya? nanti kalau amunya keluar mengantar mobi kepada penyewal abang bisa ikut jalan-jalan juga dan nanti abi titip uang jajannya samu amu ya! Abi hari ini sampai besok ada pekerjaan sayang...dan Umi juga mau ujian. Mau ya?" si Abang tidak menjawab dan terus saja berlari bermain dengan adeknya. Kalau seperti itu, berarti ia setuju dengan tawaran sang ayah.
Sebelum abi nya turun dari mobil dan untuk selanjutnya si sulung akan berangkat, ia mendengar i pembicaraan terakhir abinya:
"Akh..ini sejumlah uang untuk jajan dan minumannya ya. Pagi ini dia sudah makan, nanti tolong dibelikan jus saja ya atau snack. Nanti malam sebelum tidur ajak dia ke kamar mandi untuk buang air kecil dan biasanya dia gak suka tidur pakai baju karena cuaca panas. Setelah bangun tidur biasanya dia minta diambilkan minuman air putih. terimakasih akh ana telah merepotkan antum nih"
"gak pa-pa ustadz...dia nanti akan ana ajak jalan-jalan bersama..pasti dia akan terhibur nanti"
Mata si Abang terlihat memerah karena ia tahu akan berpisah dengan abinya. Si Abi dengan penuh kasih sayang memeluk dan membisikkan sesuatu :
"....Doakan ujian umi lancar ya Bang?nanti abi ada hadiah khusus buat abang ya?Abang gak usah takut ya! nanti abi akan telp abang lewat hp amu T dan malam besok pasti abi jemput" Tetap saja si sulung tampak sedih dan tidak mau sebenarnya untuk berpisah.
Seharian penuh dihari Jum'at tersebut sang isteri dapat memaksimalkan persiapannya apalagi disaat si kecil terlelap dalam tidur siangnya. Setiap satu jam sang suami terus menelpon untuk memberikan semangat dan keyakinan"
"Bagaimana persiapannya Mi...?"
"Alhamdulillah Bi...Umi semangat nih..doakan ya Bi?"
"Oke sayang...nanti pas adzan langsung shalat ya dan lanjutkan lagi menghafalnya"
***
Subuh Sabtu yang menegangkan....
Kedua suami isteri itu kembali terlihat berdiskusi bagaimana caranya mengatur waktu khusus pada hari itu. Suami harus meninggalkan rumah sejak jam 07.00 pagi. Sang isteri ujian pukul 13.00 siang. Si Kecil biasanya setelah bangun, makan dan ganti pampers pasti minta ditemani bermain. otomatis tidak ada waktu tenang buat si Ibu untuk persiapan mentalnya. karena ujian di Al Azhar tidak cukup sudah hafal saja, tapi perlu kondisi hati yang tenang.
Alhamdulillah ada amahnya (tantenya) program S2 siap menemani si Kecil, tapi baru bisa jam 11 siang.wow..sulit jga karena si ibu inginnya berangkat ke kampus sejak pagi sekali. kemudian sang suami dengan satu keputusan lain harus mampu mengatasi persoalan tersebut. ditengah perjalanannya didalam taksi ia menelpon kepada salah seorang sahabatnya: "Ustad...mohon maaf jika ana telp antum pagi-pagi sekali. begini ustadz...ana pada hari ini harus bertugas keluar kota dan mungkin sampai malam. Uminya ujian nanti jam satu siang. Ada amah yang bisa jaga si Kecil..tapi nanti mulai pukul sebelas.jika tidak memberatkan antum...uminya mau titip si kecil sampai jam 11 siang, setelah itu ada amah yang jemput kesana" "Khair ...ahlan antar aja sekarang kemari" "Thoyib syukran ustadz...wassalam.."
***
Waktu terus bergulir...tak terasa jam telah menunjukkan pukul 12.30 siang, sang suami yang sedang berada diluarkota menulis sebuah sms untuk isterinya: "Ya Allah mudahkanlah isteriku dalam ujiannya..permudahlah ia sesungguhnya hanya engkaulah yang berhak memberikan kemudahan..aku tahu ya Allah ia begitu ikhlas mentaatiku maka anugerahkanlah rahmat dan taufik-mu pada hari ini untuknya..Amin....bittaufik wannajah ya sayang, doaku selalu bersamamu" begitulah isi sms terakhir sang suami sebelum iaterinya masuk ruangan ujian. Tak ada jawaban atas sms tersebut...sang suami berharap-harap cemas dan terus melantunkan doanya disepanjang perjalanan, ia tak henti bermunajat semoga sang isteri diberikan kemudahan sambil sesekali melirik jam yang terus berputar dari angka satu, dua dan tiga sore. Tepat pukul 15.30 hp sang suami berdering...terlihat panggilan dari sang isteri, lalu dengan agak berdebar dia menekan tanda jawaban... " Halo..ya walaikum salam, gimana sayang ujiannya...?" dengan berdebar sang suami bertanya
"Alhamdulillah wallahuakbar...terimakasih sayang, atas doa, bantuan dan motivasinya, alhamdulillah umi dapat menjawab ujian Bi walaupun tidak mumtaz gitu lha...talkhisan yang abi buat keluar semua di soal-soal ujian...terimakasih ya umi senang sekali...bla...bla...bla..."
"Alhamdulillah sayang....semuanya telah Allah atur, berterimakasihlah pada-Nya...sekarang umi pulang langsung jemput sikecil ya Mi? nanti biar abi telp amu T nya untuk bisa mengantar si Abang ke rumah ya...dan doakan abi bisa segera sampai di Cairo dengan selamat....wassalam"
Sang suami menatap langit yang sudah menguning antara kota Alexandria dan Cairo yang menguning pertanda malam kembali menyapa bumi. Perjalanan lelah seharian terasa hilang dengan kabar gembira sang isteri dan diam-diam dia tertunduk haru membayangkan kejadian dua hari sebelumnya....! kemudian lirih dia berucap didalam hati...
"Terimakasih ya Allah...engkau jawab sudah doa-doa kami, engkau telah kabulkan permintaan kami...bimbinglah kami untuk selalu bisa bersyukur pada-Mu...Amin!".
Alexandria to Cairo
Sabtu, (Saat Matahari Hampir Terbenam...)
Ucapan terimakasih buat
1. Akh Taryudi ...Jazakumullah atas semua yang telah antum berikan
2. Akh Andi Muhammad ... Jazakallah khair atas nasihat nya
3. Amah Husnah...Jazakillah khair atas keikhlasannya
4. Ust. Jhon Pamil sekeluarga yang baru dikaruniai si kecil Syauqi...semoga jadi anak saleh
5. Buat dua buah hatiku yang telah menorehkan pengorbanan atas nama cinta
6. Buat bidadariku...semoga Alllah masih karuniakan dari rahim mu generasi terbaik masa depan
hari ini aku merasakan "Kemenangan Cinta"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar