Senin, 14 Juni 2010

setiap Musibah membuat kita semakin dekat Sang Khaliq ? ataukah semakin menjauh ?

Bismillahirrahmaani rrahiim " assalamu 'alaykum warahmatullahi wabarakatuh.

Allah menghendaki kebaikan bagi yang mendapat musibah : Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah). (HR. Bukhari)


Di dalam hidup kita sehari-hari mengakrabi sebuah Musibah menjadikan kita menemukan Kebaikan. Musibah hadir sebagai bentuk ujian dalam hidup kita. Terimalah musibah yang menimpa diri kita dengan sabar dan instropeksi diri. Dengan demikian semoga musibah yang kita alami mengurangi dosa-dosa kita, meningkatkan kedewasaan kita dalam menjalani kehidupan sekaligus meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Ketika turun ayat: Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu, kaum muslimin merasa sangat sedih sekali, lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam . bersabda: Janganlah kamu sekalian terlalu bersedih dan tetaplah berbuat kebaikan karena dalam setiap musibah yang menimpa seorang muslim terdapat penghapusan dosa bahkan dalam bencana kecil yang menimpanya atau karena sebuah duri yang menusuknya. (Shahih Muslim No.4671)
Kehidupan masyarakat di perkotaan dipenuhi dengan kesibukan seolah tiada akhir hampir menjerat diri kita, luangkan waktu untuk kontemplasi atau merenung. Kita oleh Allah memberi hati agar kita senantiasa mengasah kepekaan tetapi kalau hati tidak pernah dilatih untuk peka atau sensitif, tentu saja hati kita menjadi berkarat dan tumpul. Itulah kenapa sebabnya ada orang yang bila mendapatkan ujian ada yang langsung mendekatkan diri kepada Allah atau malah semakin menjauh dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi)
Sudah sejauh manakah kita mengasah hati kita? sudah berapa akrabkah kita dengan hati kita? Apakah setiap Musibah membuat kita semakin dekat Sang Khaliq? ataukah semakin menjauh?

Saran-Saran dalam Islam menghadapi musibah dan cobaan

1.Jangan putus asa dari Rahmat Allah SWT
Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah, dan jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu musibah janganlah berkata, "Oh andaikata aku tadinya melakukan itu tentu berakibat begini dan begitu", tetapi katakanlah, "Ini takdir Allah dan apa yang dikehendaki Allah pasti dikerjakan-Nya. " Ketahuilah, sesungguhnya ucapan: "andaikata" dan "jikalau" membuka peluang bagi (masuknya) karya (kerjaan) setan." (HR. Muslim)

2. Jangan berhenti meminta perlindungan dari Allah SWT

Berlindunglah kepada Allah dari kesengsaraan (akibat) bencana dan dari kesengsaraan hidup yang bersinambungan (silih berganti dan terus-menerus) dan suratan takdir yang buruk dan dari cemoohan lawan-lawan. (HR. Muslim)

3.Ucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi Rajiun jika tertimpa musibah (tidak hanya atas kematian seseorang)

Ada empat perkara, barangsiapa memilikinya Allah akan membangun untuknya rumah di surga, dan dia dalam naungan cahaya Allah yang Maha Agung. Apabila pegangan teguhnya "Laailaha illallah". Jika memperoleh kebaikan dia mengucapkan "Alhamdulillah" , jika berbuat salah (dosa) dia mengucapkan"Astaghfirullah" dan jika ditimpa musibah dia berkata "Inna lillahi wainna ilaihi roji'uun." (HR. Ad-Dailami)

Bagi yang akrab dengan sang hati, kita akan peka untuk menangkap pesan-pesan indah dari setiap peristiwa. Hati yang terasah dengan muhasabah atau instropeksi diri akan selalu memandang baik pada setiap persoalan, masalah dan Musibah dalam hidup yang menghampiri diri kita. Mari kita bermunajat kepada Allah, 'Wahai Sang Pemilik Hati setiap Insan, kondisikan hati kami untuk selalu konsisten di jalan lurusMu yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat bukan jalannya orang-orang yang Engkau murkai.' Amin

Wassalam,


Andi .Muhammad

Tidak ada komentar:

 
;